Rumah Tahan Gempa
Posisi Indonesia yang terletak di daerah
rawan gempa memaksa kita untuk lebih cermat dalam membangun sebuah rumah yang
aman, pengalaman dari gempa dan tsunami di Aceh 2004 silam membuka mata para
perencana agar mengembangkan konsep rumah anti gempa. Saat itulah banyakk
bermunculan desain – desain rumah anti gempa.
Sebenarnya
hal yang terpenting dalam membangun rumah tahan gempa adalah detail penempatan
dan pembuatan sengkang (ring pada balok) yang harus benar. Dengan penempatan
posisi sengkang yang benar maka hal tersebut bisa mencegah rumah roboh dan
hancur saat gempa. Jarak kerapatan sengkang satu sama lain bisa sekitar 5
sentimeter. Namun, patokan yang benar, batu untuk campuran beton yang
dipergunakan harus tak bisa lolos. Kalau ukuran kerikil batu sekitar 2
sentimeter, mau tak mau kerapatan sengkang tak lebih dari 2 sentimeter.
Teknologi
lain adalah rumah anti gempa yang dibangun dengan sistim baut.. Rumah ini
dibuat dengan desain rumah panggung dengan pondasi setempat atau umpak dari
beton yang dihubungkan dengan baut ke struktur utama yang terbuat dari baja
anti karat. Dinding bagian bawah terbuat dari plat dengan ketebalan 1 mm
dan dilapisi powder painting agar tidak mudah berkarat. Sedang dinding
bagian atas berupa humanboard, yaitu campuran serat kayu dengan semen dengan
ketebalan tertentu. Pencampuran semen yang banyak membuat dinding ini tahan
api. Juga ada pilihan dinding campuran antara stereofoam dan semen sehingga
tahan guncangan.
Untuk
bagian atapnya dibuat dari seng yang dilapisi aluminium sehingga tahan karat.
Sementara untuk kusen jendela dan pintu digunakan aluminium yang ringan dan
tahan karat.
Metode
lain dalam membuat desain rumah tahan gempa adalah dengan metode pembentukan
balok beton fleksibel. Ketika terjadi gempa, struktur balok beton fleksibel itu
dibebaskan bergerak. Namun, lapisan dinding dipertahankan tidak bergerak supaya
terhindar dari keretakan. Pada prinsipnya, bangunan atau rumah tahan gempa itu
menggunakan material yang ringan, tetapi kuat. Logikanya, ketika terpaksa harus
runtuh akibat gempa, struktur bangunan dari material ringan itu tidak akan
sampai mematikan.
Persyaratan membangun Rumah Tahan Gempa
1. Dalam membangun rumah harus terletak diatas
struktur tanah yang stabil
·
Mengingat tanah adalah
sebagai penerus getaran saat terjadinya gempa. Sebisa mungkin Anda harus
membangun rumah diatas struktur tanah yang stabil. Struktur tanah yang stabil
yaitu tanah yang bertekstur keras, padat, dan merata kekerasannya. Jika
struktur tanah tersebut semakin keras maka partikel-partikel tanah akan
mengalami pergerakan semakin kecil pada saat terkena guncangan gempa.
2. Rancanglah rumah
dengan denah bangunan yang sederhana
·
Sebaiknya rancanglah
rumah dengan denah yang sederhana, misalnya jika Anda terpaksa membangun rumah
dengan bentuk denah yang tidak simetris seperti berbentuk denah huruf U, T, L,
dll maka Anda perlu melakukan pemisahan struktur tersebut seperti contoh gambar
berikut :
Contoh Struktur Rumah Tahan Gempa
·
Selain itu penempatan
dinding-dinding penyekat dan lubang pintu juga harus diperhatikan. Sebisa
mungkin tempatkanlah dinding penyekat dan lubang pintu pada posisi yang
simetris, lihat gambar berikut :
Contoh Dinding Rumah Tahan Gempa
·
Pada pembuatan
bidang-bidang dinding sebaiknya membentuk kotak-kotak tertutup supaya dinding
satu dengan yang lainnya dapat berkaitan dengan baik,perhatikan contoh gambar
berikut:
Contoh Bidang Dinding
Rumah Tahan Gempa
· Untuk pembuatan atap rumah sebisa mungkin Anda membuat atap yang
ringan :
Contoh Atap Rumah Tahan Gempa
3. Pondasi
·
Seperti yang kita
bahas diatas tadi rumah harus berdiri pada tanah yang stabil, begitu pula
dengan pembuatan pondasi juga harus di letakkan pada tanah ang stabil atau
keras. Bilamana kondisi tanahnya kuang bagus maka Anda harus mempebaiki kondisi
tanah tersebut supaya pondasi tidak mudah amblas. Kedalaman pondasi juga harus
dipehatikan, paling baik adalah pondasi yang terletak pada kedalaman 45 cm dari
permukaan tanah yang aslinya.
Contoh Pondasi Rumah
Tahan Gempa
·
Sebaiknya pondasi
rumah di buat menerus sekeliling pada rumah yang akan dibuat. Pondasi dinding
kamar juga harus dibuat menerus tersambung dengan pondasi dinding lainnya.
Kemudian pada pondasi-pondasi tersebut perlu diikat satu sama lain supaya tidak
patah dengan memakai balok pengikat yang disebut sloof pada sepanjang pondasi
tersebut. Pastikan selalu pondasi, sloof dan kolom akan saling terikat satu
dengan yang lainnya.
Contoh
Desain Pondasi Rumah Tahan Gempa
Contoh
Sloof Rumah Tahan Gempa
4. Pada setiap luasan dinding 12 m2 , harus
dipasang kolom, bisa menggunakan bahan kayu, beton bertulang, baja, plester
ataupun bambu.
Contoh
Kolom Rumah Tahan Gempa
5.Rumah harus dipasang balok pada sekeliling
bangunan yang diikat kaku dengan kolom sehingga kerangka bangunan dapat terikat
dengan kokoh dan kaku.
6. Pada bagian atap rumahnya Anda bisa menggunakan
kayu yang kering atau baja ringan sebagai konstruksi kuda-kudanya. Pemilihan
atap juga sebisa mungkin pilihlah bahan atap yang ringan. pada pemasangannya
ikatlah atap dengan konstruksi kuda-kuda supaya atap tidak melorot pada waktu
diguncang gempa.
8. Pilihlah bahan dinding dengan bahan ringan
seperti papan, papan berserat, papan lapis, bilik dan ikat dengan kencang
dinding tersebut denyan kolom. Selanjutnya bila menggunakan dinding
bata/batako, ada baiknya jika Anda memilih bata pilihlah bata yang tidak mudah
patah. Ciri-ciri bata yang bagus ialah bata yang jika diadukan berbunyi
nyaring. Pada setiap jarak vertikal 30 cm, pemasangan bata diberi angker yang
dijangkarkan ke kolom. Ukuran panjang angker kurang lebih 50 cm dan berdiameter
6mm
9. Untuk membuat rumah dengan kokoh
perhatikanlah bahan spesi/adukan, beda adukan semen juga berbeda hasil kekuatan
bangunannya karena setiap jenis tras, pasir dan semen mempunyai sifat yang
berbeda. Untuk itu supaya bangunannya tahan gempa pilih jenis tras, pasir dan
semen yang bagus dan sebaiknya perbandingan campuran mengikuti standar yang
ada.
10. Bangunan tahan gempa memiliki
komponen-komponen yang terikat antara satu dengan yang lainnya, baik antara
komponen struktural maupun non struktural.
SEMOGA BERMANFAAT :)
Sangat membantu bagi kami yang baru selesai di hantam gempa di kota Palu. Terima kasih atas artikelnya
BalasHapus